Thursday, January 24, 2013

Ingatilah Baginda Melalui Sunnahnya...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh...
Salam Maulidur Rasul buat Nabi Muhammad S.A.W.
Nabi junjungan kita, Pemimpin kita, Idola kita... :-)

Alhamdulillah, hari ini kita masih diberikan kesempatan hidup olehNya untuk menunaikan segala perintahNya dan meninggalkan segalaNya... Kita juga masih diberikan kesihatan yang baik untuk mengingati kekasihNya, dan berselawat tanda ingatan kita kepada baginda Rasulullah S.A.W.... 

Allah itu indah dan sukakan kepada keindahan... Dia juga telah menciptakan hambaNya yang begitu indah dek dari padangan mata begitu juga dari padangan hati... Subhanallah... Allah itu Maha Indah...Kita lihat sendiri bagaimana perlakuan Nabi Muhammad S.A.W.... Dari segi tutur kata baginda... Dari segi akhlak baginda... Subhanallah... Indah bukan???

Hari ini 24 hari bulan 1 bukanlah tarikh biasa bagi umat Islam, kerana mengikut tarikh Islam, hari ini merupakan 12 Rabiul Awal, yang sudah pasti sahabat-sahabat tau merupakan tarikh kelahiran Nabi junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.... Pemimpin yang sentiasa ingatkan umatnya... Pemimpin yang pentingkan umatnya lebih dari dirinya... Sehinggakan apabila saat ajalnya hampir tiba, baginda masih mengingati umatnya... Ya Allah, adakah kami mengingati baginda selama ini??? Adakah saat tibanya ajal kami nanti kami akan ingat akan baginda??? Adakah semasa kami masih hidup ini, pernahkah kita melakukan segala sunnahnya??? Berselawat sahaja kepada baginda sudah mendapat pahala dan sebagai tanda ingatan kami kepada baginda... Namun, sering kalikah kami berbuat demikian??? Fikir-fikirkanlah... Sebagai ingatan buat diri yang penuh dengan kekurangan, dosa dan cela ini serta buat ingatan sahabat-sahabat sekalian...

Baiklah, hari ini nabilah ingin kongsikan buat sahabat-sahabat beberapa sunnah yang kadang-kadang kita lupa untuk lakukan dan ada juga yang kita tak tahu bahawa ia sebenarnya adalah sunnah... Sebagai ingatan kita kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang sepatutnya bukan sahaja hari ini kita ingat Nabi Muhammad S.A.W., bahkan setiap hari kita harus ingat kepada Nabi Muhammad S.A.W.... Melalui bagaimana??? Sudah pasti selawat kepada baginda dan sering kalilah melakukan sunnahnya... 

Tengok, senyum pun satu sunnah... :-)

Oleh itu, mari kita amalkan sunnah-sunnah berikut sebagai tanda kita sentiasa ingat Nabi Muhammad S.A.W.... ^_^


20 Sunnah Rasulullah S.A.W. Yang Sering Dilupakan


Sunnah adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnat pula berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:

1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya


Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu

Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.

Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.

4. Shalat Istikharah

Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)

Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.

5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu

Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan

Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana

Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`

Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.

10. Mengikuti Bacaan Muadzin

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)

11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan ShafPertama.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu

Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

13. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)

14. Meruqyah Diri Dan Keluarga

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)

15. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

16. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)

17. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

18. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.

19. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat

Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”

Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.

20. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah

Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)

Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.

Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”

Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam.”

Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.

Redaktur: Abu Hafsah
Sumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim


Artikel ini nabilah peroleh dari sebuah laman sesawang milik saudara kita yang turut men'share'kan banyak info mengenai Islam... Jadi untuk menambahkan lagi info mengenai Islam, bolehlah sahabat-sahabat berkunjung ke blog Segala Yang Anda Ingin Tahu... 

Untuk mengetahui lebih banyak sunnah yang boleh diamalkan sehari-harian, anda juga bolehlah berkunjung ke laman sesawang ini, Institut al-Qayyim... 


Jom hidup tenteram dengan sunnah... ^O^
Salam Maulidur Rasul...
Sekian, wassalamualaikum...


Tuesday, January 22, 2013

Sudah Sempurnakah Penampilan Kita??? -_-???

Assalamualaikum w.b.t. sahabat-sahabat :: WassalamNur ::
Kalian semua apa khabar??? Sihatkah??? Semoga kita semua sentiasa terpelihara daripada sebarang kesakitan dan keburukan di dunia dan insyaallah juga di akhirat kelak... Amin... :-)

Alhamdulillah, nabilah bersyukur sangat kerana sehingga hari ini blog :: WassalamNur :: tidak putus-putus menerima kunjungan dari sahabat-sahabat sekalian... Terima kasih kerana sudi berkunjung ke :: WassalamNur :: di samping sudi luangkan masa untuk membaca entri-entri yang terdapat di blog ini... Insyaallah, semoga segala entri yang di'post'kan ini mendatangkan manfaat buat kita bersama... Nabilah juga bersyukur, sambil-sambil nabilah mendapat kenalan-kenalan baharu menerusi entri-entri nabilah ni, nabilah juga secara tidak langsung sedikit sebanyak dapat menambahkan lagi ilmu-ilmu keagamaan serta ilmu-ilmu lainnya apabila berkunjung ke satu blog ke satu blog yang lain... Dan, nabilah juga berasa seronok apabila ilmu yang nabilah peroleh itu dapat dikongsikan bersama... Subhanallah, indahnya bila kita dapat berkongsi sesuatu yang indahkan??? :-)

Baiklah, jika sahabat-sahabat perasan, entri-entri nabilah sejak kebelakangan ini lebih banyak memfokuskan soal penampilan seorang wanita muslimah sahaja... Betul tak??? Ya, memang benar... Memandangkan nabilah juga seorang wanita muslim, jadi nabilah juga tidak terlepas daripada menyoalkan soalan-soalan ini kepada diri nabilah sendiri, tidak kiralah sama ada ketika ingin keluar dari rumah atau ketika datangnya tetamu yang berkunjung ke rumah nabilah(tetamu yang bukan mahram)... Soalan-soalan yang sering timbul dalam fikiran nabilah ialah, "sudahkah aku menutup aurat dengan sempurna???" Jika nabilah ingin keluar rumah, "elokkah aku berpakaian begini???" dan "adakah aku sudah menutup auratku dengan sempurna???" dan "tidak terlalu menarik perhatiankah nanti???" Inilah yang sering berada dalam fikiran nabilah... Adakah sahabat-sahabat juga begitu???  Nabilah rasa pasti sahabat-sahabat juga berfikiran begitu bukan... Perempuan dengan masalah penampilannya memang tidak dapat dipisahkan... Pasti, sebelum keluar memang kita akan sentiasa pastikan terlebih dahulu "menutup aurat dengan sempurnakah aku begini???"

Haaaa... Tapi, masih ingatkah kita jika kita sudah menutup dengan sempurna tetapi sebenarnya masih ada lagi yang kekurangan jika kita terlupa untuk memakai ini.......

Koleksi handsock yang diperoleh melalui Google

Ya, kepada yang belum memakainya ingatlah bahawa aurat wanita muslim ni kan semuanya kecuali muka dan kedua-dua tapak tangan... Jadi, untuk memastikan aurat kita betul-betul ditutup dengan sempurna, bukankah lebih elok jika kita memakai handsock ini... Rasanya lebih terjaminkan walaupun kita memakai baju yang hujung lengannya berkancing atau bergetah tu... ^_^

Tambahan pula, sekarang ni handsock juga dijual dengan pelbagai warna dan gaya yang boleh dipandankan dengan warna baju-baju anda... Kalau nabilah, nabilah sukakan hitam... Apa-apa baju je nabilah pakai handsock hitam... Kan save budget tu... Hehehehe... Apa-apa pun, pada nabilah bukannya sukar untuk kita menjaga aurat kita ni, jika kita berani dan ikhlas untuk melakukannya demi Allah pada akhir zaman ni, sebenarnya secara tidak langsung kita juga melakukannya demi kebaikan kita juga... Allah tidak akan suruh kita lakukan sesuatu jika ia bukan untuk kebaikan kita juga... Setiap apa yang Allah perintahkan itu, sudah pasti ada hikmah disebaliknya... Insyaallah... Lagipun, bukankah menutup itu lebih baik dan lebih cantik??? Insyaallah, nabilah bukan sahaja berpesan buat sahabat-sahabat yang nabilah sayangi ini sahaja, tapi buat peringatan diri sendiri ini juga yang sememangnya banyak kekurangan yang belum diperbaiki... Insyaallah, kita sama-sama baiki diri kita sama-sama ok... ^_^


Oklah, nampaknya sampai di sini sahaja entri nabilah pada kali ini... Alhamdulillah, kali ni nabilah dapat berkongsikan pendapat nabilah sendiri mengenai topik yang dibualkan pada entri kali ini... Insyaallah, nabilah akan cuba untuk terus kongsikan buat sahabat-sahabat ilmu-ilmu yang insyaallah, tidak akan bazir masa anda untuk membacanya... Oleh itu, nabilah ingin undur diri dulu... Semoga nabilah dapat membaca komen-komen anda yang juga boleh dijadikan sebagai teguran buat nabilah untuk memperbaiki mutu entri nabilah pada masa akan datang... Insyaallah... Wassalamualaikum... :-D

p/s: owh ya... hari ni merupakan hari lahir ayah nabilah... hmmmm... hadiah apa ya nak bagi??? hehehehe... ada idea??? ^O^



Sunday, January 20, 2013

Hikmah Di Sebalik PerintahNya... ^_^

 Assalamualaikum w.b.t. sahabat-sahabat sekalian...
Salam ukhwah serta selamat berkenalan semua... ^_^

Alhamdulillah, setinggi-tinggi syukur dipanjatkan kepada Allah S.W.T. kerana diberikan kelapangan waktu dan kesihatan yang baik untuk nabilah sentiasa terus bersama-sama dengan sahabat-sahabat blogger pada hari ini... Alhamdulillah... Jadi, sebelum itu, bagaimanakah hari sahabat-sahabat hari ini??? Semoga segalanya berjalan dengan lancar hendakNya... Insyaallah... Amin... :-)

Alhamdulillah, artikel yang akan nabilah kongsikan dalam entri nabilah pada hari ni amat menarik... Oleh itu, diharapkan agar sahabat-sahabat untuk terus follow kisah disebalik entri nabilah hari ini... Insyaallah, semoga kita sama-sama beroleh manfaat daripadanya... Amin... Artikel ini sengaja nabilah postkan selepas entri nabilah yang sebelumnya... Dan juga dari sumber yang sama iaitu CahayaIslam.net... Sekali sahaja nabilah terbaca tajuknya sudah memikat hati nabilah untuk mengetahui kisah disebalik artikel ini... Ekoran daripada itu, inilah hadiah yang dapat nabilah berikan buat muslimah-muslimah di luar sana, suatu perkongsian yang insyaallah dapat menyuntik semangat sahabat-sahabat serta diri ini untuk terus berhijrah ke arah kebaikan... Oleh itu, selamat membaca... :-D


Dilindungi Allah Setelah Bertudung Labuh

Akak , kenapa akak pakai tudung labuh?’ soalan ini sudah banyak kali dilontarkan oleh remaja kepadaku. Adik bongsuku, Asiah Yusra yang sedang mekar meniti usia remaja, turut bertanya. Aku pernah remaja dan terpesona melihat kakak sulung bertudung labuh. Kufahami, remaja bertanya kerana mereka sedang mencari-cari identiti diri.

Saat itu, aku bertudung labuh kerana keindahannya menghiasi wanita-wanita berakhlak mulia yang kukenali. Ibuku, kakakku, kakak-kakak naqibahku, ustazah-ustazahku semuanya bertudung aku mensinonimkan tudung labuh itu dengan keindahan, keperibadian dan kebaikan. Walaupun aku turut mengenali teman-teman bertudung labuh yang akhlaknya bermasalah namun aku masih menemui keindahan jiwanya, ingin menjadi lebih baik. Hari ini aku memilih tudung labuh merana aku yakin ia lebih istimewa pada pandangan-nya.

Ketika remaja, aku hampir tidak sedar banyak pertanyaan yang terpendam. Mungkin saat itu aku tidak tahu apa yang aku perlu tahu. Hinggalahpersoalanku terjawab satu demi satu. Hikmah bicara kakak-kakak naqibah menerangkan pelbagai soalan yang kutagih pengertian. Jasa kalian selamanya harum dalam ingatan.


Yang Tertutup Itu Indah
Ketika kubertanya tentang tudung labuh, mudah jawapan yang kuterima, “ Yang tertutup itu indah!” Jawapan yang membawaku mengkaji surah al-Ahzab ayat 59 maksud dan tafsirannya.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud: “Wahai Nabi, katakana kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka melabuhkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali sebagai wanita baik agar mereka tiidak diganggu.”

Ya, sedangkan buku yang kita sayangi, kita sampulkan seindahnya. Inikan pula bentuk tubuh wanita, takkan tiada sampulnya? Kuperhatikan kulit bukuku yang bersampul lebih terjaga berbanding kulit bukuku yang tidak bersampul. Kuperhatikan langsir yang cantik menghias pintu dan tigkap. Kuperhatikan kain yang mengalas meja dan perabot. Benar, yang tertutup itu indah! Begitu juga cara Allah menghargai keindahan wanita dengan membariskan perbatasan aurat. Agar keindahan itu hanya dinikmati oleh insan yang berhak. Bukannya diratah-ratah oleh pandangan hati yang sakit.

Di sini aku bukan mahu berbicara tentang kewajipan menutup aurat. Sebaliknya aku ingin berkongsi beberapa peristiwa dalam hidupku yang membuatkan aku berasa tudung labuh itu benar-benar istimewa. Allah banyak kali menyelamatkan dan memudhkan urusanku dengan asbab tudung labuh.

Dikejar Tebuan Tanah
Dalam satu program motivasi remaja, aku menyertainya sebagai salah seorang fasilitator. Antara aktivitinya ialah jungle trekking. Aku mengetuai barisan remaja puteri yang siap sedia memasuki hutan.

Menderap ke tengah belantara, tiba-tiba peserta puteri paling depan terlangar sarang tebuan tanah. Tebuan tanah berterbangan garang. Sedia menyerang. Seorang peserta menjerit kesakitan kerana disengat. Peserta di belakangnya turut menjerit ketakutan. Aku yang turut berada dibarisan depan ketika itu melaungkan takbir. Lantas mengarahkan peserta yang lain berundur. Mereka bertempiaran lari.

Sementara aku tetap bertahan disitu. Kututup sebahagian wajahku dengan tudung labuhku. Tangan turut kusembunyikan di bawah tudung labuh. Kulindungi beberapa peserta yang terkepung dengan tudung labuhku daripada disengat. Segera kubawa mereka berundur. Ajaibnya, seekor tebuan pun tidak menyengat kami. Subhanallah! Maha Suci Engkau yang menyelamatkan dengan secebis kain ini.

Terlindung daripada Bahaya Malam
Suatu hari, aku ingin pulang ke kampus setelah tamat bercuti pertengahan semester. Seperti biasa, aku membeli tiket bas dan berusaha mencari bas yang mempunyai tempat duduk seorang, bagi mengelakan duduk bertemankan seorang lelaki asing.

Sebelum bas bergerak , aku berpesan kepada pemandu agar menurunkan aku di Greenwood.
Dalam perjalanan, mata segera terlena melepaskan kelelahan dengan mengembara kea lam mimpi seketika. Kedengaran sayup-sayup suara pemandu bas nengejutkanku. Lantas aku terjaga separuh sedar.

Jam menunjukan pukul 4.30 pagi. Badan amat penat dan urat kepala terasa merenyuk. Aku bangkit dari kerusiku dalam keadaan mamai menuruni bas, aku masih berasa sangat mengantuk, Sejurus itu, secepat kilat bas meniggalkanku.

Ya Allah! Aku terkejut kerana hanya aku seorang yang menuruni bas. Lagi pun, tempat bas itu memberhentikan aku bukannya tempat perhentian bas Greenwood seperti kebiasaan. Aku langsung tidak mengenali tempat itu. Tiada peluang untukku bertanya atau membatalkan saja tempat perhentian itu. Namun aku sudah terlewat. Asap bas pun sudah tidak kelihatan.

Jalan raya dihadapanku lengang. Sunyi. Kawasan sekitarnya ialah kawasan perumahan yang sedang bergelap. Jalur-jalur cahaya hanya sedikit. Kupanfang ke belakang dan mendapati tidak jauh dari situ terdapat sebuah masjid. Namun , ia kelihatan gelap. Sunyi. Kelihatan seekor anjing hitam, besar dan garang sedang berlegar-legar di luar pagar masjid. Ya Allah, pada-mu aku bertawakal.

Aku segera menelefon kenalan rapatku, Puan Norliza untuk mengambilku. Pada masa yang sama, mataku melilau mencari-cari kayu atau besi yang akan aku gunakan sebagai senjata andainya anjing itu menyerang.

“Di mana?” Tanya Puan Norliza. Susah payah aku cuba menerangkan lokasi yang asing itu. Tamahan pula, aku tidak dapat melihat papan tanda yang menunjukan nama masjid tersebut. Kehadiran anjing itu membuatkan aku tidak berani menghampiri masjid. Sukar Puan Norliza menentukan lokasi aku berada.

Tiba-tiba sekumpulan penunggang motosikal dengsn pelbagai aksi amberhenti beramai-ramai di seberang jalan tempatku berada. Bagaikan ada mesyuarat penting di situ. Aku tiada tempat bersembunyi. Kebetulan aku berjubah hitam dan bertudung juga hitam . Aku menggunakan kesempatan itu untuk menyembunyikan diriku di balik warna malam. Cebisan kain turut kututup pada wajah yang berkulit cerah.

Apa yang mampu kulakukan adalah tetap berdiri di situ dan membaca segala ayat al-Quran yang kuhafal. Tawakalku memanjat langit.

Tiba-tiba anjing tadi berlari kearahku. Kupujuk hati, anjing itu akan baik padaku kerana ia tidak menyalak. Pemuda jalanan itu pula seakan-akan memandang kearahku. Ketika itu aku mengucapkan dua kalimah syahadah berkali-kali. Aku siapkan emosi untuk berjihad mempertahankan diri.
 

Allah menjadi saksi. Aku bagaikan tidak percaya apabila melihat anjing itu melintasiku seolah-olah langsung tidak melihatku dibalik kegelapan. Walau bagaimanapun, aku masih resah melihat pemuda jalanan asyik memandang kearahku. Aku bertambah risau membayangkan Puan Norliza mungkin tidak dapat mengagak lokasiku itu kerana dia asyik menelefonku.

Tiba-tiba mereka beredar. Bunyi ekzos mengaum pergi dengan pelbagai aksi. Mereka seakan-akan memandang dengan pandangan yang kosong sahaja kearahku sebentar tadi. Puan Norliza pula sampai, Menambah syukurku. Hatiku yakin, Allah telah menyelamatkanku di balik tudung labuh berwarna gelap itu. Alhamdulillah!

Selamat Daripada Diragut
Seorang temanku dari Brunei sudah beberapa hari tidak hadir ke kuliah. Aku risaukan keadaannya. Apabila dia muncul kembali, aku segera bertanya , dia menunjukan pipinya yang calar sambil bercerita dengan juraian air mata.

Dua orang pemuda yang menunggang laju meragut beg tangannya. Dia ikut terseret. Ketika itu pula dia sedang mengandung dua bulan, Hampir-hampir keguguran . Kedua-dua lututnya terluka, pipi dan tangannya tercalar. Berdarah.

Dia memegang hujung tudungku sambil menyimpulkan, “Jika akak memakai tudung labuh macam nie, tentu mereka tak Nampak beg tangan akak.” Kata-kata itu benar-benar membuatkanku berfikiran jauh. Aku bersyukur kepada Allah s.w.t, kerana tidak pernah menjadi mangsa ragut. Baru aku sedar, Antara faktor-faktor yang menyelamatkanku adalah kerana beg tanganku sentiasa tersembunyi di bawah tudung labuh.

Menemui Jodohku
Beberapa temanku yang mulanya memakai tudung labuh akhirnya menukar penampilan kerana takut tidak dipinang. Penampilan masih menutup aurat, namun jika itu alasanya, dia mungkin tersilap.

Suamiku mengakui antara factor yang menyakinkannya pada agamaku saat memilih bunga untuk disunting adalah kerana nilai tudung labuhku. Wanita bertudung labuh lumrahnya hanya berani dirisik oleh lelaki yang mempunyai persiapan agama. Jika malas hidup beragama, mereka akan berfikir beribu kali untuk memiliki suri yang bertudung labuh. Rasa tidak layak. Rasa perlu memperbaiki diri terlebih dahulu.

Benar, kita tidak boleh menilai seseorang dengan hanya melihat luarannya. Namun realitinya kadangkala masa terlalu singkat dan peluang tidak ada untuk kita mengkaji dalaman seseorang sehingga terpaksa menilai hanya melalui luaran, contoh reality, jika kita ingin membeli nasi lemak di gerai. Kelihatan penjual di gerai yang pertama ialah seorang mak cik bertudung labuh. Penjual di gerai kedua pula seorang wanita tidak bertudung. Mana yang kita pilih? Kenapa membuat pilihan tanpa mengkaji dalaman kedua-dua dahulu? Apa nilaian kita ketika itu? Fikir-fikirkanlah.

Hormatilah Selagi Masih Menutup Aurat
Ya! Ya! Ya! Kudengari suara-suara hati berkata, “ Ramai saja yang bertudung labuh tapi tak baik.” “Tudung tak labuh pun masih menutup aurat.” “ Don’t judge a book by its cover.” Kuhormati semua kata-kata ini. Aku Cuma berkongsi secebis pengalaman dalam hidupku yang menyebabkan kurasakan tudung labuh begitu istimewa. Buat adik-adik remaja yang bertanya, moga adik-adik menemui jawapannya.


Tulisan asal oleh: Fatimah Syarha Mohd Noordin – Majalah Solusi Isu-21

Nota: Buat mereka yang ingin berubah memakai tudung labuh, ikutilah tips ini: Tips Awal Sebelum Bertudung Labuh


Baiklah, sebelum mengakhiri entri pada hari ini marilah kita sama-sama hayati klip video terbaru dari Oki Setiana Dewi bersama adiknya Shindy yang bertajuk Hijab I'm In Love... Sekian, wassalamualaikum... ^_^


p/s: mohon maaf sebelumnya... klip video Hijab I'm In Love dari Oki Setiana Dewi bersama adiknya Shindy di'private'kan buat sementara waktu(mungkin, nabilah juga tidak pasti)... jadi, nabilah gantikan dengan video ini... Hijab I'm In Love... ^_^



Saturday, January 19, 2013

Kembali Mencari RedhaNya... ^_^


Assalamualaikum w.b.t. sahabat-sahabat :: WassalamNur :: yang nabilah kasihi sekalian...
Salam sejahtera serta salam perkenalan buat sahabat-sahabat yang baru nabilah kenali ini...

Alhamdulillah, tatkala jari ini laju menaip, diberi kesihatan tubuh badan yang sempurna serta perasaan tidak sabar ingin berkongsi bersama sahabat-sahabat tentang apa yang telah dibaca, kali ini menerusi entri nabilah pada hari ini nabilah ingin berkongsi satu artikel yang insyaallah bermanfaat buat kita semua khususnya buat golongan muslimah di luar sana... :-)

Oh muslimah...
Indahnya mu kerana akhlakmu...
Indahnya mu kerana kecantikkanmu...
Indahnya mu kerana suaramu yang halus lagi lembut...
Indahnya mu kerana kebijaksanaanmu...
Indahnya mu kerana beranimu melawan gangguan...
Dan, keindahanmu yang paling indah ialah... 
Keikhlasanmu dalam menuruti perintah agamamu kerana Allah...
Subhanallah... Indahnya...


Tips Awal Sebelum Bertudung Labuh

“…Allah memimpin sesiapa yang dikehendakiNya kepada nur hidayahNya itu….” [surah 24; an-Nur; ayat 35]
“Demi sesungguhnya, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menerangkan (hakikat kebenaran dengan berbagai dalil dan bukti); dan Allah memberi hidayah petunjuk kepada sesiapa yang dikehendakiNya ke jalan yang lurus.”[surah 24; an-Nur; ayat 46]
Saya percaya… ramai sahabat-sahabat, adik-adik mahupun kakak-kakak diluar sana yang hatinya telah lunak & lembut disapa bayu Hidayah Allah swt.
Hidayah ini menyapa tanpa disedari melembutkan hati untuk merapatkan diri kepada Ilahi. Hati terasa teruja melakukan kebaikan, langkah laju diatur ke denai-denai majlis Ilmu, bibir pula tak henti melafazkan zikrullah mahupun doa agar Allah menguatkan hati untuk terus ada di jalan yang benar ini.
Apabila meneliti keadaan penampilan diri yang agak tidak sempurna penutupan auratnya, hati tiba-tiba terasa malu kepada Allah. Mengenangkan kejahilan diri melanggar perintah & garis panduan yang telah ditetapkannya. Namun, di saat diri mahu berubah. Di celah-celah semangat itu dilunturkan pula dengan tohmahan orang sekeliling. Lantas lantaran dek mengenangkan kata-kata perlian & kejian yang bakal dilalui. Tambahan pula diri dilahirkan dalam keluarga yang ‘biasa-biasa’ sahaja penerapan & pelaksanaan agamanya, diri terkenang pula apa kata keluarga jika tiba-tiba berubah penampilan kelak.


Situasi ini kerap kali melanda hati, diri yang baru ‘dipanggil’ pulang oleh Allah. Respon bagi panggilan tersebut ada 3:
  1. Ramai di antara hamba-hamba yang diuji Allah ini berjaya melalui liku-liku tersebut dengan sabar & tabah sebelum istiqomah menyarungkan tudung labuh. Alhamdulillah.
  2. Namun, ramai juga yang cuma separuh jalan menyahut panggilan Hidayah Allah lantaran memikirkan kata-kata orang & keluarga. Ramai juga meninggalkan penampilan tudung labuh kerana kembali ‘terpikat’ dengan keduniaan seperti terpengaruh dengan fesyen, takut tidak bertemu jodoh ataupun kerana menggunakan alasan susah mencari pekerjaan dengan pakaian tersebut.
  3. Ramai juga yang langsung tidak mengendahkan ketukan Hidayah Allah yang dibiarkan berlalu sepi. Mereka ini terlepas peluang keemasan apabila menyangka Hidayah itu boleh dibeli dan akan tiba hanya dengan menanti.
Kepada sahabat-sahabat, adik-adik serta kakak-kakak yang dikasihi Allah, pilihlah untuk menjadi hamba-hambaNya seperti respon yang pertama,
Renungilah firman Allah;
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk; (Iaitu) mereka yang percaya dengan yakin bahawa mereka akan menemui Tuhan mereka, dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya.”  [surah 2; al-Baqarah; ayat 45-46]
Kuatkanlah hati. Kuatkan semangat. Berbanyaklah berdoa kepada Allah agar ditetapkan hati untuk melalui jalanNya ini. Bukan calang-calang orang yang terpilih untuk memiliki HidayahNya. Bersyukurlah jika kita di antara insan-insan yang terpilih untuk kembali kepadaNya.
Sesungguhnya, biar kita hilang ‘seseorang’ atau ‘sesuatu’ demi Allah. Daripada demi ‘seseorang’ & ‘sesuatu’ kita kehilangan Allah. Nauzubillah.
Apabila hati tiba-tiba terasa insaf dan ingin kembali, namun, masih keliru apa yang perlu dilakukan. Mungkin TIPS-TIPS AWAL di bawah ini dapat membantu untuk memulakan langkah:

Tips Awal Sebelum Bertudung Labuh:
1. Mulakan dengan memakai stokin kaki & sarung lengan. Biasakan memakai baju yang longgar dan melepasi punggung. Tukarkan penggunaan seluar jeans dengan seluar slack yang longgar.
2. Cari & sertailah kumpulan usrah yang benar. Yakni yang diyakini agama naqibah (ketua usrah) nya serta hala tujunya selari dengan syariat. InsyaAllah…
3. Perhebatkan langkah menyertai majlis-majlis ilmu seperti kuliah maghrib di Masjid, ceramah-ceramah oleh ustaz/ustazah untuk menambah input dalam diri. InsyaAllah, akan bertemu sahabat-sahabat baru yang baik di majlis-majlis tersebut.
4. Bersungguh-sungguh memperbaiki ibadah-ibadah asas seperti solat, puasa & sebagainya. Boleh rujuk ustaz/ustazah, sahabat2 yang diyakini agama, kitab-kitab fardu ain, ataupun mendengar ceramah-ceramah online (kalau boleh semua ini seiring).
5. Perbanyakkan membaca al-Quran & mentadabbur (mengkaji) maknanya. Milikilah tafsir mini sebagai teman karib.
6. Apabila hati sudah semakin kuat, yakni semakin sudah yakin dengan pilihan yang dibuat (untuk berhijrah lillahi taala) maka, perlahan-lahanlah mulakan langkah untuk memperbaiki penampilan. Mulalah memakai baju yang menutupi peha (mencecah lutut). Paling popular, T-shirt Muslimah. Namun, hati-hati, seeloknya pastikan ukurannya mencecah lutut kerana T-shirt yang tidak menutupi peha berpotensi untuk menampakkan bentuk peha jika dipakai dengan seluar.
7. Mulakan dengan memakai tudung bidang 50 (melepasi bahu). Pinkan secara lurus. Kalau dipinkan silang ke dada, kelihatan agak singkat. Kebiasaannya muslimah memilih untuk memakai Tudung Turki atau Tudung Mesir.

Contoh 1: Tudung Akel bidang 50.

Contoh 2: Pashmina (selendang menutupi dada & tidak jarang)

8. Setelah semakin selesa, mulalah memakai pula tudungTudung Turki/ Mesir/ Bawal bidang 60. Tudung jenis ini kebiasaannya labuh mencecah siku & menutupi punggung. Sebenarnya, tudung jenis ini pun sudah memadai untuk menutupi aurat dengan sempurna. Namun, agak renyah sebab penggunaan pin.. ( kalau tudung jahit terus sarung je. lagi mudah kan? ) ^ ^

Contoh Tudung Turki jenama Akel bidang 60.
 
9. Dalam pada berusaha menjaga penampilan, langkah 1-6 masih dipraktikkan dengan istiqomah (berterusan). Iman ditingkatkan, ibadah diperhebatkan, akhlak dipermantapkan. insyaAllah.
10. Kemudian, setelah bersedia untuk memakai tudung labuh berjahit, bolehlah mulakan dengan berselang-seli dengan Tudung Turki/Mesir bidang 60 sebelum istiqomah dengan tudung labuh berjahit. Serta kurangkan pemakaian seluar serta mengantikannya dengan memakai kain. Memakai t-shirt muslimah dengan kain tidak ada salahnya. Bahkan lebih manis dipandang mata. :)

Contoh tudung labuh berjahit. Kain jenis koshibo.
 
CUBALAH dahulu. InsyaAllah, sekali cuba… masyaAllah, perasaan kali pertama itu terasa sangat indah sekali. Terasa sangat selamat, terasa Allah berasa sangat dekat. Subhanallah! Jika kita ikhlas berhijrah & memakai tudung labuh dengan niat untuk mendapatkan keredhaan Allah, insyaAllah Dia akan membantu mempermudahi jalan kita.

Secara tidak langsung, akhlak kita juga seakan terpelihara sebagaimana terpeliharanya maruah kita dilindungi kelabuhan tudung yang dipakai. Kita akan jadi segan untuk berakhlak buruk & melakukan kemungkaran.

Sebenarnya, boleh sahaja kalau hendak terus memakai tudung labuh. Namun, seeloknya, kita mulakan secara perlahan-lahan agar diri lebih yakin & bersedia. Tidaklah nanti perubahan itu terlalu drastik &  takut diri tidak dapat mengadaptasi dengan penampilan baru itu. Cepat atau lambat, yang penting, perubahan itu ikhlas & istiqomah. Jadi, banyak-banyakkan berdoa agar Allah mempermudahi jalan kita untuk meraih redhaNya.
Firman Allah swt; “Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka….” [surah 24, an-Nur; ayat 31]
Kuatkan semangat, kuatkan semangat, kuatkan semangat serta mohonlah kekuatan daripada Allah. Sesungguhnya tidak salah berubah jika perubahan itu ke arah kebaikan & mendekatkan jarak kita dengan Allah. Yakinlah bahawa Allah akan menganjarkan kebaikan kepada kita di atas pengorbanan kita.
Firman Allah swt; “Dan barangsiapa yang berjihad (melakukan kebaikan),maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” [surah 29; al-ankabut; ayat 6]
 “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan & seindah hiasan dunia adalah wanita yang solehah.” [HR Bukhari & Muslim]

Teruskan mencari, belajar & berusaha untuk memperbaiki diri. :) Sesungguhnya, anda bukanlah keseorangan kerana Allah sentiasa ada di sisi kita.

Semoga bermanfaat, insyaAllah.

p/s: Melalui pengalaman saya sendiri, saya mencintai penghijrahan saya. Malah, tips-tips di atas ditulis berdasarkan pengalaman saya sendiri. Alhamdulillah, saya bersyukur Allah kuatkan hati saya untuk tetap di jalan ini. Malah, sejak penghijrahan saya, saya berasa lebih tenang & gembira. Tak dinafikan memang banyak ujian & cabaran. Namun, Alhamdulillah, Allah mempermudahi semua kesukaran yang saya hadapi.

Saya berdoa semoga Allah menggerak & menguatkan hati sahabat2, adik2 serta kakak2 yang saya kasihi kerana Allah semua untuk turut berhijrah kembali kepadaNya & merasai keindahan rasa menutup aurat dengan sempurna. InsyaAllah…

Ditulis oleh Syauqahwardah & diubahsuai oleh WanWMA. 


Sumber diperoleh dari CahayaIslam.net
Nota: Jom baca kisah perubahan yang berlaku kepada seorang sahabat kita setelah bertudung labuh di sini: Dilindungi Allah Setelah Bertudung Labuh


 

Friday, January 18, 2013

Betapa Luasnya Neraka Itu... Allahuakbar...

Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamualaikum w.b.t. dan salam sejahtera wahai sahabat-sahabat :: WassalamNur :: sekalian... Alhamdulillah, setelah lama menyepi akhirnya nabilah dapat juga kembali sekali lagi untuk berkongsi serta menyebarkan apa yang dapat nabilah sebarkan buat sahabat-sahabat untuk dijadikan sebagai teladan dan pedoman dalam diri yang senantiasa berbuat kekhilafan ini... Insyaallah... :-)

Baiklah, entri nabilah kali ini nabilah ingin berkongsi satu artikel yang amat memberikan suatu impak buat diri nabilah sendiri yang membacanya... Setelah membaca, tergerak hati nabilah untuk menyebarkan buat sahabat-sahabat :: WassalamNur :: di sini... Insyaallah, semoga entri kali ini membawa manfaat buat kita semua... Wassalamualaikum... ^_^

Betapa Luasnya Neraka Itu...


Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata:
Jibril datang kepada Nabi SAW pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi SAW: 'Mengapa aku melihat kau berubah muka?'

Jawabnya: 'Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya.'

Lalu Nabi SAW bersabda: 'Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam itu.'

Jawabnya: 'Ya... Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi, niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ke tujuh.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur karena sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api.

Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.'

Nabi SAW bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?'

Jawabnya: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (artinya: yaitu yang lebih bawah lebih panas)

Tanya Rasulullah SAW: 'Siapakah penduduk masing-masing pintu?'

Jawab Jibril:
'Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat Nabi Isa AS. serta keluarga Fir'aun namanya Al-Hawiyah.

Pintu kedua tempat orang-orang Musyrikin bernama Jahim,

Pintu ketiga tempat orang Shobi'in bernama Saqar.

Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,

Pintu kelima orang Yahudi bernama Huthomah.

Pintu ke enam tempat orang Nasara bernama Sa'eir.'

Kemudian Jibril diam sejenak... Segan pada Rasulullah SAW, sehingga ditanya: 'Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?'

Jawabnya: 'Di dalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat.'

Maka Nabi SAW jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi SAW di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar Nabi SAW bersabda: 'Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?'

Jawabnya: 'Ya, yaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu.'

Kemudian Nabi SAW menangis, Jibrail juga menangis, kemudian Nabi SAW masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar, kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah (dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yang Lalai').

Dari Hadits Qudsi:
Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari-Ku.

Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:

1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan, hal ini dapat menimbulkan keinsyafan kepada kita semua... Wallahu a'lam.

Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 159 :

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.

-----

Bantu Kami berkembang hanya dg meng-klik 'bagikan'/­'share'
ALLAH SWT akan membalas sekecil apapun amal baik kalian. .AAMIIN..


sumber diperoleh dari satu page di laman sesawang Facebook, Pusat Busana Muslim